Rektor UWIKA : “Orang Tua Punya Peran Sangat Penting Selama Masa Belajar dari Rumah”
Sejak Pandemi virus Covid-19 melanda, berbagai kebijakan diambil sebagai upaya guna memutus penyebaran virus tersebut, diantaranya kebijakan kegiatan belajar dan bekerja di rumah bagi semua peserta didik untuk melakukan kegiatan akademik dari rumah melalui sistem daring atau online. Kebijakan ini sangat tepat terlebih di tengah situasi pandemi corona, namun para perseta didik harus tetap konsisten dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Peran orangtua mau dirasakan atau tidak sangatlah penting. Orangtualah yang kini mampu secara efektif menjadi pengganti guru atau dosen di rumah. Dengan demikian, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar orangtua dan anak tidak menjadi korban keadaan saat ini menurut Rektor UWIKA Bapak Rektor UWIKA, Priyo Suprobo, S.T., M.T.
- Sepakati bersama dengan anak untuk menyusun time box (kotak waktu) setiap harinya. ada waktu-waktu yang disusun dalam beberapa alternatif dalam setiap harinya. Hal ini untuk mengkondisikan anak bila mengalami kebosanan dapat memilih box-box waktu lain yang sudah disepakati, atau ketika orangtua sendiri ada halangan waktu rutin tersebut.
- Orangtua menempatkan diri sebagai mitra. Sebagai mitra posisinya bukan sebagai problem solver masalah belajar mereka. Banyak orangtua mengambil‘posisi’agar masalah cepat tuntas dan bisa melanjutkan aktivitas lainnya itu adalah pilihan menjadi problem solver. Namun ke depan, dampaknya kurang baik karena anak-anak menjadi bergantung pada orangtuanya.
- Menjadi mitra artinya bisa hanya sebagai teman saat mereka belajar, sebagai fasilitator, mediator, motivator, bahkan sampai kepada grower atas potensi anak-anak.
- Pendidikan karakter. Dari sejak awal proses sampai dengan akhir, anak-anak sendiri yang harus menyiapkan, menjalani, sampai dengan membersihkan segala peralatan dan bahan belajar mereka. Hal ini artinya orangtua bisa berperan sebagai leader by example bersama-sama mereka sehingga mereka memiliki sikap dan tanggung jawab yang sudah terlatih pada dirinya sendiri.
- Belajar dari aktivitas Non-rutin. Di luar aktivitas yang direncanakan seperti di atas, sekali waktu di aktivitas non-rutin belajar, misalnya saat makan bersama, nonton bersama atau melakukan doa bersama sebelum tidur. Pesan-pesan belajar mereka bisa diangkat orangtua lewat kehidupan sehari-hari tersebut. Sehingga ada pembelajaran riil yang dirasakan anak-anak pada saat mereka menjalani kehidupannya sehari-hari. Semua itu juga sebagai pembelajaran anak dan orang tua juga bisa membatasi ketergantungan/maniak gadget.
Tidak bisa dipungkiri, tak semua orang tua memiliki pemahaman cara membimbing anak-anak mereka saat harus melakukan semua kegiatan belajar di rumah. Namun saat saran-saran diatas terus menerus dipraktekan, orangtua dan anak akan terbiasa dan konsisten dalam kegiatan belajar dirumah. Semoga keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi tidak membatasi generasi anak anak sekarang untuk maju.